Kab. Jombang (MAN 4) – Memperingati Isra Mikraj 1446 H, MAN 4 Jombang menggelar Kajian Ilmiah Kitab Al-Mi’roj di Gedung K.H. Hasyim Asy’ari dengan Narasumber K.H. Sholahuddin Fathurrahman, Selasa (28/01). Acara yang bertema “Isra Mikraj sebagai Momentum untuk Meningkatkan Keimanan dan Akhlakul Karimah”, ini dihadiri 1544 siswa dan seluruh civitas akademika MAN 4 Jombang.
Pra acara diisi oleh Grup Banjari MAN PK MAN 4 Jombang dengan membaca sholawat yang diikuti oleh semua peserta kajian.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pembukaan, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, Mahalul Qiyam, dan sambutan kepala madrasah. Dalam sambutannya, Moh. Ilyas selaku kepala MAN 4 Jombang mengatakan bahwa acara ini adalah untuk memperingati suatu peristiwa yang wajib dilakukan umat Islam yaitu sholat.
“Saat ini, kita memperingati peristiwa agung di mana kewajiban sholat ditetapkan bagi umat Islam. Biasanya, ketika kita merayakan ulang tahun suatu peristiwa, akan ada kesan atau dampak yang melekat, baik bagi yang merayakan maupun terhadap peristiwa yang diperingati. Dalam hal ini, yang kita peringati bukanlah sesuatu yang hidup, melainkan suatu kewajiban yang kita laksanakan setiap hari, yaitu sholat,” ujar Moh. Ilyas.
“Kelak di akhirat, amalan pertama yang akan dihisab adalah sholat. Jika sholat seseorang baik, maka amalan lainnya pun akan mengikuti kebaikannya. Namun, jika sholatnya buruk, maka amalan lainnya pun patut dipertanyakan,” imbuhnya.
Sementara itu, dalam suasana yang berjalan khidmat dan penuh spiritualitas, K.H. Sholahuddin Fathurrahman, selaku narasumber menyampaikan ringkasan Kitab Shohih Muslim halaman 90-91 pada BAB yang menjelaskan tentang Isra Mikraj.
“Di dalamnya terdapat fardhu melaksanakan sholat. Selain itu, ada aspek 5P yaitu perjalanan, pertemuan, perintah, pengajaran, dan pengalaman,” kata K.H. Sholahuddin.
“Saya akan mencoba menganalogkan. Pertama, perjalanan yakni apabila kalian ingin sukses tanpa melakukan perjalanan itu tidak mungkin. Harus ada proses perjalanan, seperti melangkahkan kaki dari rumah menuju MAN 4 Denanyar itu tidak mudah. Selanjutnya adalah pertemuan, di mana kalian di sini bertemu dengan guru dan berdialog, sama halnya seperti nabi yang bertemu dengan Nabi Adam, Nabi Isa, dan seterusnya,” jelas K.H. Sholahuddin yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bishri Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombang.
“Ketiga, adalah perintah di mana nabi mendapatkan perintah untuk melaksanakan sholat lima waktu yang saat ini menjadi kewajiban kita sebagai umat Islam melaksanakannya. Keempat adalah pengajaran. Nabi mengikuti proses dan menerima apapun yang diajarkan dan diperintahkan dalam perjalanan Isra Mikraj. Terakhir yaitu pengalaman yang luar biasa berupa spiritual dan mistik,” tandasnya.
Peringatan Isra Mikraj tahun ini diharapkan dapat semakin meningkatkan kecintaan generasi muda terhadap ajaran Islam serta terus meningkatkan kualitas ibadah dan akhlakul karimah. (hir)









