Kab. Jombang (MAN 4) – Pengajian rutin Kitab Majalisus Saniyyah karangan Syaikh Ahmad bin Syaikh Al Fasyani yang diikuti guru dan karyawan MAN 4 Jombang bersama K.H. Zainal Arifin Abu bakar, berlangsung dengan khidmat. Digelar di Gedung K.H. Bishri Syansuri Lt. 3 Denanyar pada Sabtu pagi (26/04), pembahasan sampai pada hadits ke-23 halaman 64.
Diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda, ‘bersuci itu sebagian dari iman, ucapan alhamdulillah itu memenuhi timbangan. Ucapan subhanallah dan alhamdulillah, keduanya memenuhi antara langit dan bumi. Shalat adalah cahaya, sedekah adalah bukti nyata, kesabaran adalah sinar, Al Qur’an adalah hujjah yang membelamu atau hujjah yang menuntutmu. Setiap manusia berbuat, seakan-akan ia menjual dirinya, ada yang memerdekakan dirinya sendiri, ada juga yang membinasakan dirinya sendiri”.
K.H. Zainal Arifin Abu bakar, yang juga Pengasuh Asrama Nur Khodijah 3 Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif Denanyar menguraikan hadits tersebut.
“Bersuci itu sebagian dari iman merupakan penekanan bahwa disaat kita mengaku sebagai orang mukmin, maka kita harus cinta suci cinta kebersihan. Tentu kalau ingin lingkungan bersih mari dimulai dari diri sendiri. Kita beri contoh kepada anak-anak bagaimana menjaga kesucian dan kebersihan,” tuturnya.
“Selanjutnya, hadits ini juga menunjukkan keutamaan tahmid dan tasbih. Usahakan untuk selalu mengucapkan subhanallah dan alhamdulillah dalam waktu senggang kita. Di samping itu, setiap orang yang rajin sholat, akan memancarkan nur (cahaya) pada hati dan wajah. Cahaya ini adalah hidayah dan juga akan menjadi cahaya pada hari kiamat,” terangnya.
K.H. Zainal juga melanjutkan penjelasanya terkait shodaqoh, kesabaran, dan pedoman umat Islam yaitu Al Qur’an.
“Shodaqoh adalah burhan (tanda nyata) bagi orang beriman. Karena secara alami, orang itu akan eman-eman mengeluarkan harta yang telah dicarinya. Padahal Rasulullah SAW bersabda bahwa shodaqoh itu akan memancing rezeki. Orang yang ahli shodaqoh, hidupnya akan enak. Lantas siapa yang paling utama diberi shodaqoh? mereka adalah orang tua kita, baru kerabat dekat, dan seterusnya,” kata K.H. Zainal.
“Sabar sendiri mencakup tiga hal, yaitu sabar dalam ketaatan, sabar dalam menjauhi maksiat, dan sabar dalam menghadapi takdir yang menyakitkan. Orang bisa bersabar menandakan akan kuatnya iman dan pandangannya yang bagus (bercahaya), sehingga disebutlah sabar itu dhiya’ (cahaya),” imbuhnya.
“Sedangkan Al Qur’an adalah pedoman dan menjadi pendukung, jika kita membenarkan, menjalankan perintah, dan menjauhi larangan yang ada di dalamnya, serta membacanya dengan benar. Sebaliknya Al Qur’an akan menuntut ketika kita berpaling dan tidak menjalankan perintah Allah SWT,” paparnya.
Terakhir, K.H. Zainal berpesan kepada guru dan karyawan MAN 4 Jombang untuk selalu mengamalkan ilmu yang telah didapat dalam pengajian rutin ini. Acara kemudian ditutup dengan do’a dan bacaan surat Al Ashr. (hir)
