Dua Siswa MAN 4 Jombang PP. Mamba’ul Ma’arif Raih Juara Olimpiade PAI Nasional UIN Sunan Ampel

Kab. Jombang (MAN 4) - Dua siswa MAN 4 Jombang kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Durrotul Fitri Ramadhani (XI PK 2) meraih Juara Harapan 1 dan M. Irsyad Hillan Al Ghifari (XI PK) meraih Juara Harapan 2 dalam ajang Olimpiade Pendidikan Agama Islam (PAI) tingkat nasional yang diselenggarakan oleh UIN Sunan Ampel Surabaya, dalam rangka Haflah Miladiyah ke-XXXII tahun 2025, Kamis (16/10).

Ajang Olimpiade Pendidikan Agama Islam (PAI) ini mencakup empat bidang utama, yakni Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), Fikih, Akidah Akhlak, serta Al-Qur’an Hadis. Setiap peserta diuji tidak hanya dalam aspek pengetahuan teoretis, tetapi juga kemampuan analisis dan pemahaman nilai-nilai Islam secara komprehensif.

Salah satu pembina Olimpiade PAI bidang Fikih, Izza Azizah, mengungkapkan rasa haru dan bangga atas capaian siswanya.

“Pertama yang saya rasakan tentu rasa syukur, bahagia, dan bangga. Kami benar-benar terharu melihat usaha dan jerih payah anak-anak dalam kesungguhannya mempersiapkan lomba PAI, serta totalitas para pembina yang melaksanakan bimbingan secara intensif. Doa dan usaha kami dalam mendidik mereka akhirnya membuahkan hasil yang sangat luar biasa,” ujar Izza Azizah.

Izza Azizah juga membagikan kunci keberhasilan siswanya dalam ajang Olimpiade PAI tingkat nasional.

“Yang pertama tentu ketekunan anak-anak dalam belajar dan kemampuan mereka menguasai seluruh mata pelajaran PAI. Mereka juga rutin mengikuti bimbingan dan banyak berlatih, bahkan mencari pengalaman dari para pemenang olimpiade sebelumnya. Saat lomba, yang terpenting adalah percaya diri dengan kemampuan sendiri dan tidak mudah panik,” kata Izza.

Selain fokus pada pendalaman materi, para pembina juga menerapkan berbagai strategi kreatif agar siswa tidak merasa jenuh dalam belajar.

“Kami menggunakan metode jump questions untuk melatih kecepatan berpikir dan ketajaman logika siswa. Cara ini membuat pembelajaran terasa lebih interaktif dan tidak monoton,” ujar Ali Syahbana, pembina PAI bidang Sejarah Kebudayaan Islam (SKI).

Ia menambahkan, agar pelajaran PAI terasa lebih relevan dengan perkembangan zaman, para guru berupaya mengaitkan setiap mata pelajaran dengan konteks kekinian.

“Kami mencoba mengintegrasikan seluruh mapel PAI terutama SKI, agar siswa memahami hubungan antarilmu secara utuh. Misalnya, SKI dijadikan semacam asbab nuzul-nya PAI, sehingga mereka melihat sejarah Islam bukan sekadar kisah, tapi sumber nilai dan inspirasi dalam kehidupan modern,” tuturnya.

Proses persiapan menuju ajang Olimpiade PAI Nasional tidak dilakukan secara singkat. Jamiran, pembina Olimpiade PAI bidang Fiqih juga menjelaskan bahwa waktu persiapan membutuhkan konsistensi dan ketekunan selama beberapa bulan.

“Persiapan lomba berlangsung kurang lebih dua bulan. Kami memulai dari seleksi internal di MAN 4 Jombang, kemudian mengikuti babak penyisihan hingga akhirnya dua peserta lolos ke final dan meraih juara harapan 1 dan 2,” ujar Jamiran.

Selain kerja keras peserta dan pembina, dukungan penuh dari pihak madrasah juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan ini.

“Madrasah memberikan dukungan baik secara materiil maupun nonmateriil, mulai dari motivasi, perhatian, hingga fasilitas dan pembiayaan yang diperlukan selama proses pembinaan,” tambahnya.

Ia berharap prestasi ini menjadi langkah awal bagi MAN 4 Jombang untuk terus berprestasi di level lebih tinggi.

“Semoga MAN 4 Jombang dapat terus meraih capaian strategis, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga Internasional,” pungkasnya. 

Konsistensi MAN 4 Jombang sebagai salah satu madrasah berprestasi di tingkat nasional patut diacungi jempol. Pasalnya, pada penyelenggaraan tahun sebelumnya, MAN 4 Jombang juga tercatat beberapa kali meraih juara.

Selain itu, di kesempatan berbeda, MAN 4 Jombang juga berhasil meraih Juara 1 dan Juara 2 Olimpiade PAI yang diselenggarakan oleh UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dalam ajang SAQOYYAH VI. (hir)