Kyai Ali Khidzir Ajak Guru dan Karyawan MAN 4 Jombang PP. Mamba’ul Ma’arif Perbanyak Amal Menuju Surga
Kab. Jombang (MAN 4) – Pengajian rutin Kitab Majalisus Saniyyah karangan Syaikh Ahmad bin Syaikh Al Fasyani yang diikuti guru dan karyawan MAN 4 Jombang bersama KH. Ali Khidzir, berlangsung khidmat. Bertempat di Gedung K.H. Bishri Syansuri Lt. 3 Denanyar, pada Sabtu pagi (8/11), pembahasan sampai pada hadits ke-29 halaman 88.
Kajian kali ini mengangkat hadits dari sahabat Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu yang yang bertanya kepada Rasulullah SAW tentang amal terbaik yang mengantarkan ke surga dan menjauhkan dari neraka.
Kyai Ali Khidzir menjelaskan, Rasulullah SAW memuji pertanyaan Mu’adz karena berisi semangat kebaikan. “Kanjeng Nabi itu kalau ada perkara baik dipuji, kalau jelek diingatkan. Itulah pendidikan ala Nabi,” jelasnya.
Beliau kemudian menegaskan pesan Rasulullah SAW bahwa jalan menuju surga itu berat. Namun, semuanya bisa mudah jika Allah mudahkan. “Pertama, sembahlah Allah dan jangan menyekutukan-Nya. Kedua, dirikan shalat. Ketiga, keluarkan zakat. Keempat, laksanakan puasa Ramadan. Dan kelima, pergilah haji ke Baitullah,” tegas Kyai Ali yang juga pengasuh Asrama An Najah, Yayasan Mamba’ul Ma’arif, Denanyar.
Lebih lanjut, Kyai Ali menyebutkan pintu-pintu kebaikan dalam hadits tersebut adalah amalan yang dapat mendekatkan kepada Allah yaitu puasa, sedekah, dan sholat malam.
“Puasa menjadi tameng yang menjaga manusia dari maksiat dan godaan hawa nafsu. Setiap ibadah memiliki sisi lahiriah dan balasan tersendiri, tetapi puasa adalah ibadah yang langsung ditujukan kepada Allah. Dalam hadis qudsi, Allah berfirman, ‘Puasa itu untuk-Ku, dan Aku sendiri yang akan membalasnya,’” jelasnya.
“Selanjutnya, sedekah itu memadamkan dosa sebagaimana air memadamkan api, dan shalat malam bentuk cinta seorang hamba kepada Tuhannya. Tapi, ada juga sebagian sahabat yang bangun malam hanya dengan berdzikir,” terangnya.
Dalam penjelasannya, Kyai Ali juga menekankan puncak dari seluruh amal adalah Islam, dengan shalat sebagai tiangnya dan jihad di jalan Allah sebagai puncaknya. Namun, semua itu berpangkal pada satu hal yang sering terlupa yaitu menjaga lisan.
“Kuncinya adalah lisan. Banyak orang tergelincir bukan karena kurang ibadah, tapi karena tidak menjaga ucapannya. Zaman sekarang, makna lisan tidak hanya terbatas pada perkataan, tetapi juga tulisan, termasuk yang kita ketik, komentari, atau bagikan di media sosial.” pesan beliau.
Dari penjelasan tersebut, Rasulullah SAW menegaskan bahwa ucapan manusia bukanlah perkara sepele, karena dari lisannya dapat muncul kebaikan yang mengantarkan ke surga, atau sebaliknya. Setiap kata yang diucapkan akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT, sehingga seorang muslim wajib berhati-hati dalam berbicara.
Menutup tausiyahnya, Kyai Ali Khidzir juga mengingatkan amalan ringan namun bernilai besar. “Sebelum tidur, biasakan membaca surat As-Sajdah dan Al-Mulk. Itu termasuk kebiasaan Rasulullah SAW yang mendatangkan keberkahan dan perlindungan di alam kubur,” tutur beliau.
Kegiatan pengajian rutin ini menjadi sarana penyegaran rohani bagi para guru dan karyawan MAN 4 Jombang agar senantiasa memperbaiki diri, memperkuat keimanan, serta menyiapkan bekal terbaik menuju kehidupan akhirat. (hir)
