Tim Robotik MAN 4 Jombang PP. Mamba'ul Ma'arif Raih Juara Lewat Inovasi IoT, dari Tong Sampah Pintar hingga Pemantau Karbon
Kab. Jombang (MAN 4) - MAN 4 Jombang PP. Mamba’ul Ma’arif kembali mengukuhkan eksistensinya sebagai salah satu madrasah berbasis teknologi unggulan di Jawa Timur. Dalam ajang Robotic Competition 2025 yang diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jombang, Tim Robotik MAN 4 Jombang tampil mendominasi dengan meraih juara 1, 2, dan 3 kategori Creative Design. Prestasi ini diraih berkat pengembangan tiga inovasi berbasis Internet of Things (IoT) yang futuristik, mulai dari sistem tong sampah pintar hingga alat pemantau emisi karbon.
"Tahun ini, MAN 4 Jombang mengusung tiga karya yang mengintegrasikan teknologi dengan nilai-nilai lingkungan dan spiritualitas," kata Mauidhotul Hasanah, pembimbing lomba.
Gelar Juara I (Gold) diraih oleh Tim HYCO yang digawangi oleh Feiruz Zidan Aghnia (XII C) dan Affan Rifqi Fairuz (XII D) yang menciptakan inovasi AHC (Automatic Hydroponics Controller), sebuah sistem kendali otomatis yang dirancang untuk mengoptimalkan perawatan tanaman hidroponik secara presisi. Keberhasilan ini disusul oleh Tim Smart-Trash yang meraih Juara II (Silver) melalui alat TESSA (Trash & Eco Smart System for Attraction). Inovasi pengelolaan sampah pintar ini dikembangkan oleh Arinalhaq Annajah (XII-J) dan Jihan Siaswia Amira (X-H) sebagai solusi kebersihan lingkungan yang interaktif.
Melengkapi kemenangan besar tersebut, Tim C-TraceX berhasil mengamankan Juara III (Bronze). Tim yang terdiri dari Alfa Azkiya Asyifa (X-i) dan Ahmad Arifin Kafabih (XII-KBC) ini memperkenalkan alat bernama C-TraceX (Carbon Trace Explorer) yang berfungsi sebagai pemantau jejak karbon.
Kemenangan ini merupakan kelanjutan dari prestasi MAN 4 Jombang yang sebelumnya sukses memborong gelar di ajang PROCOMMIT V15 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Keberhasilan menyabet Juara II Smart Robot Project melalui Robot Vexion dan Nexion menjadi modal kepercayaan diri bagi siswa MAN 4 Jombang untuk terus bereksperimen.
Persiapan kompetisi dilakukan melalui manajemen waktu yang ketat, karena proses latihan berlangsung di tengah padatnya jadwal ujian sekolah. Sejak awal Desember 2025, fokus utama tim tertuju pada peningkatan (upgrade) sistem mekanik dan pemrogaman robot guna memastikan stabilitas perangkat saat dioperasikan.
Mauidhotul Hasanah juga menjelaskan bahwa setiap anggota tim dikelompokkan berdasarkan kompetensi spesifik untuk mengoptimalkan riset. Tantangan teknis seperti penyempurnaan desain mekanik dan kompleksitas sistem IoT dihadapi dengan latihan presentasi yang intensif.
“Setelah semua siap, siswa melakukan upgrade sistem serta latihan presentasi dan pendalaman materi inovasi agar tampil maksimal saat lomba,” ujar Mauidhotul saat menjelaskan fase krusial persiapan tim.
Bagi pihak madrasah, orientasi utama dari keikutsertaan dalam kompetisi ini bukan sekadar mengejar kemenangan fisik berupa trofi. Fokus utama adalah bagaimana penguasaan teknologi ini menjadi bekal penting bagi siswa di era digital.
Mauidhotul Hasanah menegaskan bahwa esensi dari kegiatan ini adalah proses transformasi ilmu pengetahuan bagi anak didiknya. “Yang terpenting bukan hanya menang, tetapi bagaimana anak-anak belajar, berproses, dan mampu menghasilkan solusi teknologi yang bermanfaat,” tegasnya.
Karya-karya ini diharapkan tidak berhenti pada tahap perlombaan, melainkan dapat terus dikembangkan agar memberikan manfaat nyata bagi lingkungan dan masyarakat luas. Dengan dukungan penuh dari sekolah, Tim Robotika MAN 4 Jombang optimis dapat kembali mengharumkan nama madrasah di level yang lebih tinggi. (hir)
