MAN 4 Jombang PP. Mamba’ul Ma’arif Gelar Pekan Bahasa, Asah Talenta Siswa dalam Kebahasaan
Kab. Jombang (MAN 4) - MAN 4 Jombang menggelar pembukaan Pekan Bahasa 2025 dengan tema “Lintang Gemilang dalam Gemerlap Bahasa demi Mewujudkan Indonesia Maju” pada Selasa (21/10). Kegiatan ini menjadi ajang untuk mengasah kemampuan dan bakat siswa di bidang kebahasaan melalui berbagai lomba menarik, seperti Taqdimul Qishoh, Speech, Khitobah, dan Deklamasi Puisi.
Guru Bahasa Indonesia, Fitri Wulansari menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah perlombaan, tetapi juga sarana pembelajaran yang menanamkan nilai nasionalisme dan kebanggaan terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
“Kami ingin menumbuhkan semangat cinta bahasa dan budaya bangsa, sekaligus membentuk generasi yang kreatif, kritis, dan kolaboratif,” ujarnya.
Lebih lanjut, Fitri menambahkan bahwa Pekan Bahasa juga menjadi momentum penting untuk memperkuat kemampuan literasi dan komunikasi siswa dalam empat bahasa, yakni Indonesia, Inggris, Jepang, dan Arab.
“Melalui kegiatan ini, siswa dapat belajar menghargai keberagaman bahasa dan budaya, serta menumbuhkan nilai-nilai toleransi dan kebersamaan,” tambahnya.
Sebagai bagian dari rangkaian acara, MAN 4 Jombang juga mengadakan Language Camp 2025 pada Kamis, 23 Oktober 2025 dan Jumat, 24 Oktober 2025 di Wisata Desa, Kabupaten Mojokerto. Kegiatan selama dua hari satu malam ini diikuti oleh 90 siswi terdiri dari kelas XI N dan pemenang lomba pekan bahasa.
Selama pelaksanaan Language Camp, peserta diajak mengikuti berbagai kegiatan kontekstual yang melatih kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif. Di lokasi kegiatan, para siswa juga menampilkan beragam pertunjukan kebahasaan, seperti Taqdimul Qishoh, speech, khitobah, deklamasi puisi, serta presentasi bahasa Jepang.
Melalui aktivitas tersebut, siswa tidak hanya mengasah keterampilan berbahasa, tetapi juga menumbuhkan rasa percaya diri dan semangat kolaborasi dalam suasana belajar yang menyenangkan.
Penutupan Pekan Bahasa 2025 menjadi momen berharga bagi seluruh peserta. Lebih dari sekadar perlombaan dan penampilan, kegiatan ini meninggalkan pesan penting bahwa bahasa adalah jembatan untuk memahami dunia sekaligus mempererat persaudaraan dalam keberagaman. (hir)
