Sukma, Siswa MAN 4 Jombang PP. Mamba’ul Ma’arif Sabet Juara 2 Olimpiade Bahasa Arab Nasional
Kab. Jombang (MAN 4) – Siswa MAN 4 Jombang, Sukma Winata Syirnaini Ma’arifah (XII PK 1), berhasil meraih Juara 2 Olimpiade Bahasa Arab dalam Pekan Arabi ke-XXXV Universitas Negeri Malang Tahun 2025, Jum’at (17/10). Ajang bergengsi ini diikuti oleh 200 pelajar dari berbagai madrasah dan sekolah di seluruh Indonesia.
Melalui proses seleksi yang ketat mulai dari babak penyisihan hingga final, Sukma menunjukkan kemampuan unggul dalam penguasaan bahasa Arab, mulai dari tata bahasa (nahwu-sharaf), mufrodat, hingga keterampilan komunikasi aktif.
Salah satu pembina Bahasa Arab MAN 4 Jombang, Siti Luklukhul Roziqoh, turut menyampaikan rasa bangga dan haru atas pencapaian tersebut.
“Saya merasa sangat bangga dan haru ketika melihat anak didik berhasil mengharumkan nama madrasah di tingkat nasional. Pencapaian ini bukan hanya kebanggaan pribadi, tetapi juga bukti bahwa kerja keras, ketekunan, dan doa tidak pernah sia-sia,” ujarnya.
Ia menambahkan, keberhasilan MAN 4 Jombang dalam mencetak siswa berprestasi tidak terlepas dari budaya belajar yang positif serta sinergi antara guru, siswa, dan pihak madrasah.
“Para guru memiliki semangat membimbing dengan penuh dedikasi, sementara siswa terbiasa disiplin dan tekun. Dukungan madrasah, baik melalui pembinaan, fasilitas, maupun apresiasi terhadap prestasi, menciptakan suasana belajar yang inspiratif dan kompetitif,” kata Luluk, panggilan akrabnya.
Terkait sistem pembinaan Bahasa Arab, pihaknya menjelaskan bahwa MAN 4 Jombang menerapkan pola pembelajaran yang terstruktur dan berkelanjutan.
“Kami memulai dari penguatan dasar kebahasaan di kelas reguler, lalu memberikan program khusus bagi siswa yang memiliki minat dan potensi di bidang Bahasa Arab. Pembinaan dilakukan melalui pelatihan intensif, bimbingan rutin, serta simulasi lomba agar siswa terbiasa menghadapi berbagai jenis soal dan situasi kompetisi,” jelasnya.
Menurutnya, keunggulan pembelajaran Bahasa Arab di MAN 4 Jombang terletak pada keseimbangan antara teori dan praktik.
“Kami tidak hanya fokus pada aspek gramatikal, tetapi juga membiasakan siswa berkomunikasi aktif melalui kegiatan seperti muhādatsah, muhādarah, dan klub Bahasa Arab. Didukung guru yang kompeten serta fasilitas yang memadai, suasana belajar menjadi inspiratif dan berdaya saing,” pungkasnya. (hir)
